Minggu, 29 Desember 2013

potensi agribisnis lahan tanaman karet di kabupaten kuantan singingi



KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum wr.wb.
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Syukur Alhamdulillah Penulis ucapkan dari lubuk hati Penulis kehadirat Allah yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan tugas ini dengan baik. Sholawat serta salam Penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW.
            Makalah yang berjudul Potensi Agribisnis Lahan Karet di Kabupaten Kuantan Singingi”. Ini semoga  dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Kami menyadari bahwa yang kami tulis ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Dan oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan adanya masukan dari para pembaca, baik berupa kritikan ataupun saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan Makalah ini, supaya lebih baik untuk masa yang akan datang.
Dan terima kasih atas semua bantuan dari semua pihak yang terkait dalam penyusunan ini baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kemudian kepada Allah kami bertaubat dan kepada manusia kami memohon maaf atas kesalahan dan kekhilafan dalam penulisan Makalah ini.
Wassalamu’alaikum wr.wb.


                                                                                                         Penulis









DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR………….............................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang........................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah.................................................................................... 1
1.3. Tujuan Penelitian..................................................................................... 2
1.4. Metode Penelitian.................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Perkembangan Luas Lahan Perkebunan Karet di Kabupaten Kuantan
       Singingi.................................................................................................... 3
2.2. Perkembangan Produksi Karet di Kabupaten Kuantan Singingi............... 3
2.3. Perkembangan Tenaga Kerja Komoditi Karet di Kabupaten Kuantan
       Singingi.................................................................................................... 4
2.4. Peranan Komoditi Karet Terhadap Subsektor Perkebunan di Kabupaten
       Kuantan Singingi...................................................................................... 5
2.5. Peranan Ekspor Karet Terhadap PDRB Kabupaten Kuantan Singingi       6

BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan............................................................................................. 9
3.2. Saran....................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 11

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.            Latar Belakang

Sektor pertanian dan perkebunan sangat berperan besar dalam pembangunan nasional melalui pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB), penyedia lapangan kerja, sumber pendapatan masyarakat, pengentasan kemiskinan, perolehan devisa melalui ekspor dan penciptaan ketahanan pangan serta dalam penciptaan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan sektor lain. Secara umum potensi sumberdaya nasional dan daerah adalah agribisnis dalam arti luas. Potensi tersebut merupakan keunggulan komparatif (comparative advantage) dan merupakan landasan yang kuat bagi terciptanya keunggulan kompetitif (competitive advantage) bagi pengembangan ekonomi nasional dan daerah. Apabila potensi tersebut didayagunakan secara optimal, maka perekonomian yang dibangun akan memiliki landasan yang kokoh pada sumberdaya domestik, memiliki kemampuan bersaing dan berdaya-guna bagi seluruh masyarakat. Usaha perkebunan merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang berperan dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani, selain berfungsi sebagai pelestarian lingkungan hidup serta sebagai instrumen pemerataan pembangunan rakyat. Sesuai dengan kultur di Provinsi Riau, pembukaan lahan perkebunan seyogyanya juga mampu untuk mencapai tujuan-tujuan pembangunan di subsektor perkebunan.
Di Kabupaten Kuantan Singingi sektor perkebunan masih memegang peranan penting bagi perekonomian, karena merupakan mata pencaharian pokok masyarakat nya. Subsektor perkebunan di Kabupaten Kuantan Singingi merupakan bagian penggerak perekonomian, membuka lapangan kerja dan mendorong perkembangan industri dan menyediakan devisa. Dalam pembangunan perkebunan, Dinas Perkebunan Kabupaten Kuantan Singingi membuat berbagai kebijakan tentang pembangunan perkebunan yang tertuang dalam program dan kegiatan dalam rangka pemberdayaan dan pelayanan optimal kepada pelaku usaha perkebunan dan masyarakat di Kabupaten Kuantan Singingi.



1.2. Rumusan Masalah
Dengan melihat latar belakang masalah diatas, maka dirumuskan permasalahan yaitu bagaimana peranan perkebunan karet terhadap perekonomian Kabupaten Kuantan Singingi?

1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan perkebunan karet terhadap perekonomian Kabupaten Kuantan Singingi.

1.4. Metode Penelitian
Lokasi Penelitian
1. Penelitian dilakukan di Kabupaten Kuantan Singingi. Hal ini disebabkan karena kabupaten Ini mengunggulkan perkebunan karet sebagai salah satu perkebunan yang paling diandalkan, dan juga merupakan mata pencaharian sebagian besar penduduk di Kabupaten Kuantan Singingi.

2. Jenis dan Sumber Data
Data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data tersebut diperoleh dari instansi-instansi seperti, Kantor Dinas Perkebunan Kabupaten Kuantan Singingi, yaitu data Jumlah luas lahan perkebunan karet, Jumlah produksi perkebunan karet, dan Jumlah Petani karet. Biro Pusat Staistik Provinsi Riau, yaitu data produksi karet Provinsi Riau, dan data volume ekspor karet Provinsi Riau. Biro Pusat Statistik Kabupaten Kuantan Singingi, yaitu data PDRB Kabupaten Kuantan Singingi.

3. Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan cara analisis deskriptif yaitu menganalisis data dengan, meneliti, mengumpulkan, mengolah, atau ditabulasikan kedalam tabel-tabel kemudian mengambil kesimpulan.




BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Perkembangan Luas Lahan Perkebunan Karet di Kabupaten Kuantan Singingi.

Tabel 1: Perkembangan Luas Lahan Perkebunan Karet di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2006-2010.

Dari data diatas dapat kita lihat bahwa luas lahan perkebunan karet di Kabupaten Kuantan Singingi dari tahun 2006-2010 berfluktuasi yaitu terjadi penurunan luas lahan pada tahun 2009 yaitu 151.909,44 ha dengan persentase perubahan -5,74 persen, Hingga pada tahun 2010 mengalami peningkatan luas lahan yang tidak terlalu tinggi yaitu 152.391,54 ha dengan pesentase perubahan 0,32 persen. Penurunan luas lahan perkebunan karet ini disebabkan oleh adanya alih fungsi lahan yang dilakukan oleh para petani, diantaranya adalah alih fungsi lahan perkebunan karet menjadi lahan perkebunan kelapa sawit, pemukiman dan sebagainya.

2.2. Perkembangan Produksi Karet di Kabupaten Kuantan Singingi.

Tabel 2: Perkembangan Produksi Komoditi Karet di Kabupaten Kuantan Singingi dari Tahun, 2006-2010.

 

 

Dari tabel 2 diatas dapat dilihat bahwa perkembangan produksi karet di Kabupaten Kuantan Singingi pada tahun 2006-2009 mengalami peningkatan jumlah produksi setiap tahunnya. Namun pada tahun 2010 mengalami penurunan yaitu sebesar 104.160,83 ton dengan persentase penurunan -50,60 persen. Menurut kepala bidang produksi Dinas Perkebunan Kabupaten Kuantan Singingi, rendahnya produktivitas perkebunan karet ini disebabkan oleh banyak faktor diantaranya adalah banyaknya lahan perkebunan karet yang sudah tua dan rusak, kurangnya pemeliharaan tanaman perkebunan tersebut.

2.3.  Perkembangan Tenaga Kerja Komoditi Karet di Kabupaten Kuantan Singingi.

Tabel 3: Perkembangan Tenaga Kerja Perkebunan Karet di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2006-2010.

Dari tabel 3 diatas dapat dilihat bahwa selama lima tahun terakhir perkembangan jumlah tenaga kerja pada komoditi karet terjadi peningkatan pada 2007 yaitu sebesar 93.884 jiwa dengan kesempatan kerja sebesar 2.325 jiwa dari tahun sebelumnya yakni 91.559 jiwa, pada tahun 2008 kembali mengalami peningkatan jumlah tenaga kerja pada perkebunan karet yaitu sebesar 94.375 jiwa dengan kesempatan kerja 491 jiwa. Pada tahun 2009 jumlah tenaga kerja menurun yakni 66.252 jiwa. Hingga pada tahun 2010 terjadi peningkatan jumlah tenaga kerja yakni sebesar 66.713 jiwa. Ini berarti pada tahun 2010 jumlah kesempatan kerja yang tersedia pada komoditi karet adalah 461 jiwa.




2.4.  Peranan Komoditi Karet Terhadap Subsektor Perkebunan di Kabupaten Kuantan Singingi.

Tabel 4: Kontribusi Komoditi Karet Terhadap Subsektor Perkebunan Tahun 2006-2010 di Kabupaten Kuantan Singingi.

Dari tabel 4 diatas dapat dilihat kontribusi karet terhadap subsektor perkebunan dari tahun 2006-2010 relatif mengalami penurunan. Yaitu peningkatan tertinggi terjadi pada tahun 2009 yaitu 10,27 persen. Dilihat dari persentase kontribusi perkebunan karet terhadap sub sektor perkebunan selama lima tahun terakhir dapat dikatakan bahwa komoditi karet memberikan kontribusi setiap tahunnya.

Tabel 5: Kontribusi Komoditi Karet Terhadap PDRB Atas Harga Konstan 2000 Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2006-2010.

Dari tabel 5 diatas dapat dilihat kontribusi komoditi karet terhadap PDRB atas harga konstan 2000 Kabupaten Kuantan Singingi pada tahun 2006 nilai komoditi karet sebesar 412.607,80 juta memberikan kontribusi sebesar 17,89 persen, pada tahun 2007 nilai komoditi karet mengalami peningkatan sebesar 419.425,27 juta memberikan kontribusi sebesar 16,70 persen, hingga pada tahun 2009 nilai komoditi karet mengalami peningkatan yaitu sebesar 609.614,07 juta sedangkan untuk kontribusinya 20,97 persen. Namun untuk tahun 2010 kontribusinya terhadap PDRB mengalami penurunan yakni 9,68 persen ini disebabkan oleh rendahnya nilai komoditi karet sedangkan untuk nilai PDRB nya meningkat.

2.5. Peranan Ekspor Karet Terhadap PDRB Kabupaten Kuantan Singingi.
Untuk melihat kontribusi ekspor karet terhadap PDRB disini penulis membandingkan nilai ekspor karet dengan nilai PDRB. Hal ini dikarenakan keterbatasan data maka penulis mengasumsikan nilai ekspor karet Kabupaten Kuantan Singingi sebagai berikut:

Tabel 6: Persentase Produksi Karet Kabupaten Kuantan Singingi Terhadap Total Produksi Karet Provinsi Riau Tahun, 2004-2010.

Dari tabel 6 terlihat persentase sumbangan hasil produksi provinsi Riau selalu mengalami perubahan setiap tahun. Pada tahun 2004 persentase tertinggi sebesar 53,68 persen, tahun 2005 sebesar 42,16 persen, tahun 2006 sebesar 34,32 persen, tahun 2007 sebesar 36,94 persen, tahun 2008 sebesar 35,82 persen, tahun 2009 sebesar 52,31 persen dan tahun 2010 mengalami penurunan yang cukup tinggi yaitu sebesar 27,24 persen. Ini disebabkan karena hasil produksi komoditi karet Kabupaten Kuantan Singingi mengalami penurunan.

Tabel 7: Asumsi Ekspor Karet Kabupaten Kuantan Singingi Tahun, 2004-2010.

Kontribusi komoditi karet terhadap perekonomian Kabupaten Kuantan Singingi dapat dilihat dengan membandingkan nilai ekspor karet terhadap PDRB. Dalam hal ini akan terlihat seberapa besar kontribusi ekspor komoditi karet dalam pembentukan PDRB maka semakin besar peranan ekspor komoditi karet dalam kegiatan perekonomian Kabupaten Kuantan Singingi. Pada tabel 21 disajikan tabel yang memuat nilai ekspor komoditi karet Kabupaten Kuantan Singingi dari tahun 2004-2010 dan nilai PDRB atas harga konstan 2000 serta kontribusi ekspor komoditi karet tersebut terhadap PDRB.

Tabel 8: Kontribusi Ekspor Karet Terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Kuantan Singingi Tahun, 2004-2010 (Juta Rupiah).

Dari tabel 8 diatas dapat dilihat peranan ekspor karet terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Kuantan Singingi. Kontribusi ekspor karet tahun 2004 yaitu 5,17 persen. Hingga pada tahun 2010 mengalami penurunan yaitu sebesar 1,41 persen. Hal ini di sebabkan oleh naiknya PDRB Kabupaten Kuantan Singingi di setiap tahunnya.





























BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan uraian serta penelitian diatas dapat ditarik kesimpulan Peranan Perkebunan Karet Terhadap Perekonomian Kabupaten Kuantan Singingi dilihat dari perkembangan luas lahan berpengaruh terhadap jumlah tenaga kerja, semakin tinggi luas lahan maka semakin banyak jumlah penyerapan tenaga kerja yang dibutuhkan, namun produksi setiap tahunnya mengalami peningkatan terkecuali untuk tahun 2010, penurunan ini disebabkan banyak hal, diantaranya oleh iklim dan cuaca, dan juga dipengaruhi oleh banyaknya perkebunan karet yang sudah tua yang perlu peremajaan. Rendahnya tingkat produktivitas, mutu hasil dan efisiensi usaha perkebunan ini disebabkan karena belum didukung oleh perilaku budidaya yang baik, teknik penyadapan yang kurang sesuai dengan anjuran, serta kurang optimalnya pemeliharaan perkebunan, sedangkan kontribusi karet terhadap subsektor perkebunan relatif mengalami penurunan.
Untuk peranan perkebunan karet terhadap perekonomian Kabupaten Kuantan Singingi juga dapat dilihat dari kontribusi komoditi karet terhadap PDRB Kabupaten Kuantan Singingi, bahwa komoditi karet memberikan kontribusi yang positif dimana kontribusi komoditi karet terhadap PDRB Kabupaten Kuantan Singingi selalu memberikan sumbangan yang cukup besar dalam pembentukan PDRB Kabuaten Kuantan Singingi, baik dari segi harga konstan maupun harga berlaku, namun bila dilihat dari kontribusi ekspor komoditi karet cendrung mengalami penurunan hal ini disebabkan oleh nilai PDRB Kabupaten Kuantan Singingi mengalami peningkatan setiap tahunnya.

3.2. Saran
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan dan dikaitkan dengan kesimpulan yang didapat maka penulis mencoba memberikan saran yang dapat membantu dalam membuat kebijakan sehubungan dengan hal tersebut. Mengharapkan Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi hendak nya bisa lebih memperhatikan dan mengembangkan perkebunan karet yang merupakan sumber keragaman hayati yang bermanfaat sebagai pelestarian lingkungan, yang juga merupakan salah satu komoditi unggulan yang berperan dalam meningkatkan perekonomian Kabupaten Kuantan Singingi terutama dalam hal meningkatkan luas lahan perkebunan karet yang pada akhirnya akan meningkatkan jumlah tenaga kerja, jumlah produksi pada perkebunan karet yang memberikan kontribusi terhadap subsektor perkebunan, dan terhadap PDRB supaya pada tahun yang akan datang dapat memberikan kontribusi yang meningkat setiap tahunnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Bustanul, 2005, Pembangunan Pertanian,Paradigma Kebijakan danstrategi revitalisasi, PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Kuantan Singingi
Badan Pusat Statistik Povinsi Riau, 2011, Riau Dalam Angka, Pekanbaru.
Basri, Faisal, 2002, Perekonomian Indonesia: Tantangan dan Harapan Bagi Kebangkitan Ekonomi Indonesia, Jakarta: Erlangga.
Daniel, Moehar, Pengantar Ekonomi Pertanian, PT Bumi Aksara Jakarta.
Heru, Didit Setiawan, 2008, Petunjuk Lengkap Budi Daya Karet, Agro Media Pustaka, Jakarta.
Jhingan, ML, 2007, Ekonomi Pembangunan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Karyudi dan Lukmam, 2003 Permasalahan Perkebunan Karet di Sumatra Utara, Pusat Penelitian Karet Indonesia , Jakarta.
Kusumosuwidho, S, Angkatan Kerja dalam Dasar-Dasar Demograf, LDFE-UI, Jakarta
Mangunwidjaja, Djumali dan Sailah, 2005, Pengantar Tekhnologi Pertanian, Penebar Swadaya, Jakarta.

 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar