KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb.
Dengan nama
Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Syukur Alhamdulillah Penulis
ucapkan dari lubuk hati Penulis kehadirat Allah yang telah memberikan
kesempatan untuk menyelesaikan tugas ini dengan baik. Sholawat serta salam
Penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Makalah yang berjudul “Potensi Agribisnis Lahan Karet di Kabupaten Kuantan
Singingi”. Ini semoga dapat
menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Kami menyadari
bahwa yang kami tulis ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Dan oleh sebab
itu, kami sangat mengharapkan adanya masukan dari para pembaca, baik berupa
kritikan ataupun saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan Makalah ini,
supaya lebih baik untuk masa yang akan datang.
Dan terima kasih
atas semua bantuan dari semua pihak yang terkait dalam penyusunan ini baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Kemudian kepada
Allah kami bertaubat dan kepada manusia kami memohon maaf atas kesalahan dan
kekhilafan dalam penulisan Makalah ini.
Wassalamu’alaikum
wr.wb.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR………….............................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang........................................................................................ 1
1.2.
Rumusan
Masalah.................................................................................... 1
1.3. Tujuan
Penelitian..................................................................................... 2
1.4.
Metode
Penelitian.................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1.
Perkembangan
Luas Lahan Perkebunan Karet di Kabupaten Kuantan
Singingi.................................................................................................... 3
2.2.
Perkembangan
Produksi Karet di Kabupaten Kuantan Singingi............... 3
2.3.
Perkembangan
Tenaga Kerja Komoditi Karet di Kabupaten Kuantan
Singingi.................................................................................................... 4
2.4.
Peranan
Komoditi Karet Terhadap Subsektor Perkebunan di Kabupaten
Kuantan Singingi...................................................................................... 5
2.5.
Peranan
Ekspor Karet Terhadap PDRB Kabupaten Kuantan Singingi 6
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan............................................................................................. 9
3.2.
Saran....................................................................................................... 9
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sektor pertanian dan perkebunan
sangat berperan besar dalam pembangunan nasional melalui pembentukan Produk
Domestik Bruto (PDB), penyedia lapangan kerja, sumber pendapatan masyarakat, pengentasan
kemiskinan, perolehan devisa melalui ekspor dan penciptaan ketahanan pangan
serta dalam penciptaan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan
sektor lain. Secara umum potensi sumberdaya nasional dan daerah adalah
agribisnis dalam arti luas. Potensi tersebut merupakan keunggulan komparatif (comparative
advantage) dan merupakan landasan yang kuat bagi terciptanya keunggulan
kompetitif (competitive advantage) bagi pengembangan ekonomi nasional
dan daerah. Apabila potensi tersebut didayagunakan secara optimal, maka
perekonomian yang dibangun akan memiliki landasan yang kokoh pada sumberdaya
domestik, memiliki kemampuan bersaing dan berdaya-guna bagi seluruh masyarakat. Usaha perkebunan merupakan salah
satu kegiatan ekonomi yang berperan dalam meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan petani, selain berfungsi sebagai pelestarian lingkungan hidup
serta sebagai instrumen pemerataan pembangunan rakyat. Sesuai dengan kultur di
Provinsi Riau, pembukaan lahan perkebunan seyogyanya juga mampu untuk mencapai
tujuan-tujuan pembangunan di subsektor perkebunan.
Di Kabupaten Kuantan Singingi sektor
perkebunan masih memegang peranan penting bagi perekonomian, karena merupakan
mata pencaharian pokok masyarakat nya. Subsektor perkebunan di Kabupaten
Kuantan Singingi merupakan bagian penggerak perekonomian, membuka lapangan
kerja dan mendorong perkembangan industri dan menyediakan devisa. Dalam
pembangunan perkebunan, Dinas Perkebunan Kabupaten Kuantan Singingi membuat
berbagai kebijakan tentang pembangunan perkebunan yang tertuang dalam program
dan kegiatan dalam rangka pemberdayaan dan pelayanan optimal kepada pelaku
usaha perkebunan dan masyarakat di Kabupaten Kuantan Singingi.
1.2. Rumusan Masalah
Dengan melihat latar belakang masalah
diatas, maka dirumuskan permasalahan yaitu bagaimana peranan perkebunan karet
terhadap perekonomian Kabupaten Kuantan Singingi?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan perkebunan karet terhadap
perekonomian Kabupaten Kuantan Singingi.
1.4. Metode Penelitian
Lokasi Penelitian
1. Penelitian dilakukan di Kabupaten
Kuantan Singingi. Hal ini disebabkan karena kabupaten Ini mengunggulkan
perkebunan karet sebagai salah satu perkebunan yang paling diandalkan, dan juga
merupakan mata pencaharian sebagian besar penduduk di Kabupaten Kuantan
Singingi.
2. Jenis dan Sumber Data
Data
yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data tersebut
diperoleh dari instansi-instansi seperti, Kantor Dinas Perkebunan Kabupaten
Kuantan Singingi, yaitu data Jumlah luas lahan perkebunan karet, Jumlah
produksi perkebunan karet, dan Jumlah Petani karet. Biro Pusat Staistik
Provinsi Riau, yaitu data produksi karet Provinsi Riau, dan data volume ekspor
karet Provinsi Riau. Biro Pusat Statistik Kabupaten Kuantan Singingi, yaitu
data PDRB Kabupaten Kuantan Singingi.
3. Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan cara
analisis deskriptif yaitu menganalisis data dengan, meneliti, mengumpulkan,
mengolah, atau ditabulasikan kedalam tabel-tabel kemudian mengambil kesimpulan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Perkembangan Luas Lahan
Perkebunan Karet di Kabupaten Kuantan Singingi.
Tabel 1: Perkembangan Luas Lahan Perkebunan Karet di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2006-2010.
Dari data diatas dapat kita lihat
bahwa luas lahan perkebunan karet di Kabupaten Kuantan Singingi dari tahun
2006-2010 berfluktuasi yaitu terjadi penurunan luas lahan pada tahun 2009 yaitu
151.909,44 ha dengan persentase perubahan -5,74 persen, Hingga pada tahun 2010
mengalami peningkatan luas lahan yang tidak terlalu tinggi yaitu 152.391,54 ha
dengan pesentase perubahan 0,32 persen. Penurunan luas lahan perkebunan karet
ini disebabkan oleh adanya alih fungsi lahan yang dilakukan oleh para petani,
diantaranya adalah alih fungsi lahan perkebunan karet menjadi lahan perkebunan
kelapa sawit, pemukiman dan sebagainya.
2.2. Perkembangan Produksi Karet di
Kabupaten Kuantan Singingi.
Tabel 2: Perkembangan Produksi Komoditi Karet di Kabupaten Kuantan Singingi dari Tahun, 2006-2010.
Dari tabel 2 diatas dapat dilihat
bahwa perkembangan produksi karet di Kabupaten Kuantan Singingi pada tahun
2006-2009 mengalami peningkatan jumlah produksi setiap tahunnya. Namun pada
tahun 2010 mengalami penurunan yaitu sebesar 104.160,83 ton dengan persentase
penurunan -50,60 persen. Menurut kepala bidang produksi Dinas Perkebunan
Kabupaten Kuantan Singingi, rendahnya produktivitas perkebunan karet ini
disebabkan oleh banyak faktor diantaranya adalah banyaknya lahan perkebunan
karet yang sudah tua dan rusak, kurangnya pemeliharaan tanaman perkebunan
tersebut.
2.3.
Perkembangan Tenaga Kerja Komoditi Karet di Kabupaten Kuantan Singingi.
Tabel 3: Perkembangan Tenaga Kerja Perkebunan Karet di Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2006-2010.
Dari tabel 3 diatas dapat dilihat
bahwa selama lima tahun terakhir perkembangan jumlah tenaga kerja pada komoditi
karet terjadi peningkatan pada 2007 yaitu sebesar 93.884 jiwa dengan kesempatan
kerja sebesar 2.325 jiwa dari tahun sebelumnya yakni 91.559 jiwa, pada tahun
2008 kembali mengalami peningkatan jumlah tenaga kerja pada perkebunan karet
yaitu sebesar 94.375 jiwa dengan kesempatan kerja 491 jiwa. Pada tahun 2009
jumlah tenaga kerja menurun yakni 66.252 jiwa. Hingga pada tahun 2010 terjadi
peningkatan jumlah tenaga kerja yakni sebesar 66.713 jiwa. Ini berarti pada
tahun 2010 jumlah kesempatan kerja yang tersedia pada komoditi karet adalah 461
jiwa.
2.4.
Peranan Komoditi Karet Terhadap Subsektor Perkebunan di Kabupaten
Kuantan Singingi.
Tabel 4: Kontribusi Komoditi Karet Terhadap Subsektor Perkebunan Tahun 2006-2010 di Kabupaten Kuantan Singingi.
Dari tabel 4 diatas dapat dilihat
kontribusi karet terhadap subsektor perkebunan dari tahun 2006-2010 relatif
mengalami penurunan. Yaitu peningkatan tertinggi terjadi pada tahun 2009 yaitu
10,27 persen. Dilihat dari persentase kontribusi perkebunan karet terhadap sub
sektor perkebunan selama lima tahun terakhir dapat dikatakan bahwa komoditi
karet memberikan kontribusi setiap tahunnya.
Tabel 5: Kontribusi Komoditi Karet Terhadap PDRB Atas Harga Konstan 2000 Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2006-2010.
Dari tabel 5 diatas dapat dilihat
kontribusi komoditi karet terhadap PDRB atas harga konstan 2000 Kabupaten
Kuantan Singingi pada tahun 2006 nilai komoditi karet sebesar 412.607,80 juta
memberikan kontribusi sebesar 17,89 persen, pada tahun 2007 nilai komoditi
karet mengalami peningkatan sebesar 419.425,27 juta memberikan kontribusi
sebesar 16,70 persen, hingga pada tahun 2009 nilai komoditi karet mengalami
peningkatan yaitu sebesar 609.614,07 juta sedangkan untuk kontribusinya 20,97
persen. Namun untuk tahun 2010 kontribusinya terhadap PDRB mengalami penurunan
yakni 9,68 persen ini disebabkan oleh rendahnya nilai komoditi karet sedangkan
untuk nilai PDRB nya meningkat.
2.5. Peranan Ekspor Karet Terhadap
PDRB Kabupaten Kuantan Singingi.
Untuk melihat kontribusi ekspor karet
terhadap PDRB disini penulis membandingkan nilai ekspor karet dengan nilai
PDRB. Hal ini dikarenakan keterbatasan data maka penulis mengasumsikan nilai
ekspor karet Kabupaten Kuantan Singingi sebagai berikut:
Tabel 6: Persentase Produksi Karet Kabupaten Kuantan Singingi Terhadap Total Produksi Karet Provinsi Riau Tahun, 2004-2010.
Dari tabel 6 terlihat persentase
sumbangan hasil produksi provinsi Riau selalu mengalami perubahan setiap tahun.
Pada tahun 2004 persentase tertinggi sebesar 53,68 persen, tahun 2005 sebesar
42,16 persen, tahun 2006 sebesar 34,32 persen, tahun 2007 sebesar 36,94 persen,
tahun 2008 sebesar 35,82 persen, tahun 2009 sebesar 52,31 persen dan tahun 2010
mengalami penurunan yang cukup tinggi yaitu sebesar 27,24 persen. Ini
disebabkan karena hasil produksi komoditi karet Kabupaten Kuantan Singingi
mengalami penurunan.
Tabel 7: Asumsi Ekspor Karet Kabupaten Kuantan Singingi Tahun, 2004-2010.
Kontribusi komoditi karet terhadap
perekonomian Kabupaten Kuantan Singingi dapat dilihat dengan membandingkan
nilai ekspor karet terhadap PDRB. Dalam hal ini akan terlihat seberapa besar
kontribusi ekspor komoditi karet dalam pembentukan PDRB maka semakin besar
peranan ekspor komoditi karet dalam kegiatan perekonomian Kabupaten Kuantan
Singingi. Pada tabel 21 disajikan tabel yang memuat nilai ekspor komoditi karet
Kabupaten Kuantan Singingi dari tahun 2004-2010 dan nilai PDRB atas harga
konstan 2000 serta kontribusi ekspor komoditi karet tersebut terhadap PDRB.
Tabel 8: Kontribusi Ekspor Karet Terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Kuantan Singingi Tahun, 2004-2010 (Juta Rupiah).
Dari tabel 8 diatas dapat dilihat
peranan ekspor karet terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Kuantan Singingi.
Kontribusi ekspor karet tahun 2004 yaitu 5,17 persen. Hingga pada tahun 2010
mengalami penurunan yaitu sebesar 1,41 persen. Hal ini di sebabkan oleh naiknya
PDRB Kabupaten Kuantan Singingi di setiap tahunnya.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan uraian
serta penelitian diatas dapat ditarik kesimpulan Peranan Perkebunan Karet
Terhadap Perekonomian Kabupaten Kuantan Singingi dilihat dari perkembangan luas
lahan berpengaruh terhadap jumlah tenaga kerja, semakin tinggi luas lahan maka
semakin banyak jumlah penyerapan tenaga kerja yang dibutuhkan, namun produksi
setiap tahunnya mengalami peningkatan terkecuali untuk tahun 2010, penurunan
ini disebabkan banyak hal, diantaranya oleh iklim dan cuaca, dan juga
dipengaruhi oleh banyaknya perkebunan karet yang sudah tua yang perlu
peremajaan. Rendahnya tingkat produktivitas, mutu hasil dan efisiensi usaha
perkebunan ini disebabkan karena belum didukung oleh perilaku budidaya yang
baik, teknik penyadapan yang kurang sesuai dengan anjuran, serta kurang
optimalnya pemeliharaan perkebunan, sedangkan kontribusi karet terhadap
subsektor perkebunan relatif mengalami penurunan.
Untuk peranan perkebunan karet
terhadap perekonomian Kabupaten Kuantan Singingi juga dapat dilihat dari
kontribusi komoditi karet terhadap PDRB Kabupaten Kuantan Singingi, bahwa
komoditi karet memberikan kontribusi yang positif dimana kontribusi komoditi
karet terhadap PDRB Kabupaten Kuantan Singingi selalu memberikan sumbangan yang
cukup besar dalam pembentukan PDRB Kabuaten Kuantan Singingi, baik dari segi
harga konstan maupun harga berlaku, namun bila dilihat dari kontribusi ekspor
komoditi karet cendrung mengalami penurunan hal ini disebabkan oleh nilai PDRB
Kabupaten Kuantan Singingi mengalami peningkatan setiap tahunnya.
3.2. Saran
Berdasarkan
pembahasan yang telah dilakukan dan dikaitkan dengan kesimpulan yang didapat
maka penulis mencoba memberikan saran yang dapat membantu dalam membuat
kebijakan sehubungan dengan hal tersebut. Mengharapkan Pemerintah Kabupaten
Kuantan Singingi hendak nya bisa lebih memperhatikan dan mengembangkan
perkebunan karet yang merupakan sumber keragaman hayati yang bermanfaat sebagai
pelestarian lingkungan, yang juga merupakan salah satu komoditi unggulan yang
berperan dalam meningkatkan perekonomian Kabupaten Kuantan Singingi terutama
dalam hal meningkatkan luas lahan perkebunan karet yang pada akhirnya akan
meningkatkan jumlah tenaga kerja, jumlah produksi pada perkebunan karet yang
memberikan kontribusi terhadap subsektor perkebunan, dan terhadap PDRB supaya
pada tahun yang akan datang dapat memberikan kontribusi yang meningkat setiap
tahunnya.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin,
Bustanul, 2005, Pembangunan Pertanian,Paradigma Kebijakan danstrategi
revitalisasi, PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Badan Pusat
Statistik Kabupaten Kuantan Singingi
Badan Pusat
Statistik Povinsi Riau, 2011, Riau Dalam Angka, Pekanbaru.
Basri,
Faisal, 2002, Perekonomian Indonesia: Tantangan dan Harapan Bagi Kebangkitan
Ekonomi Indonesia, Jakarta: Erlangga.
Daniel,
Moehar, Pengantar Ekonomi Pertanian, PT Bumi Aksara Jakarta.
Heru, Didit
Setiawan, 2008, Petunjuk Lengkap Budi Daya Karet, Agro Media Pustaka,
Jakarta.
Jhingan, ML,
2007, Ekonomi Pembangunan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Karyudi dan
Lukmam, 2003 Permasalahan Perkebunan Karet di Sumatra Utara, Pusat
Penelitian Karet Indonesia , Jakarta.
Kusumosuwidho,
S, Angkatan Kerja dalam Dasar-Dasar Demograf, LDFE-UI, Jakarta
Mangunwidjaja,
Djumali dan Sailah, 2005, Pengantar Tekhnologi Pertanian, Penebar
Swadaya, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar